
Jakarta - Dulu namanya melambung tinggi di langit Indonesia. Tak ada yang tak mengenalnya. Bakatnya yang luar biasa membuatnya menjadi satu di antara kiper terbaik yang pernah dipunya Timnas Indonesia.
Ia digadang-gadang sebagai penerus dua seniornya saat itu, Markus Horison dan Ferry Rotinsulu.
Yup! Siapa lagi kalau bukan Kurnia Meiga. Meski lahir di Jakarta, ia justru melegenda di Arema. Setamat SMA ia langsung ke Arema dan jadi kiper ketiga Singo Edan.
Selama waktunya di Arema, dari 2008 hingga 2017, kelahiran 7 Mei 1990 ini menorehkan banyak sensasi. Ia ikut membawa Arema menggondol gelar Liga Super Indonesia, Piala Gubernur Jatim, Piala Menpora, Inter Island Cup, dan Piala Presiden.
Secara individu, ia sukses menjadi kiper Terbaik Liga Super Indonesia 2009/2010. Saat itu ia masih berusia sangat muda, 19 tahun.
Prestasinya bersama Timnas Indonesia tak kalah mengilap. Dua kali menyabet medali perak SEA Games dan dua kali pula runner-up Piala AFF.
Kenangan indah bersama timnas tersaji tatkala ia didapuk sebagai Penjaga Gawang Terbaik Piala AFF 2016.
Berita video spotlight kali ini membahas tentang empat pemain lokal Indonesia yang bersinar pada pekan pertama BRI Super League 2025/2026, termasuk bek andalan Timnas Indonesia.
Aktivitas Terkini

Lama tak terdengar, apa kabar Kurnia Meiga? Lewat kanal YouTube SAPA, Suara Atlet dan Pakar, adik kandung mendiang Achmad Kurniawan ini curhat tentang kesibukannya sehari serta keinginannya untuk kembali ke lapangan hijau.
Terkait kesibukan, Kurnia Meiga mengaku tak ada yang istimewa.
"Enggak ada. Di rumah saja. Ngonten di aplikasi TikTok sih, bercanda-canda menghilangkan stres. Alhamdulillah (endorsement) ada aja sih," katanya seraya tertawa.
Jauh dari lapangan hijau tak membuat Kurnia Meiga malas latihan mandiri. Ia terus melakukannya, walau intensitasnya tak seperti dulu saat masih aktif.
"Masih tetap latihan mandiri buat jaga kondisi. Kalau latihan biasanya sama admin, terus ya cuma kayak sit up, push up. Tetap jaga kondisilah," ujarnya.
Kenangan Jadi Penyemangat

Menurut Kurnia Meiga, ia masih menyimpan hasrat untuk kembali bermain sepak bola. Ia yakin mujizat masih ada.
"Masih sangat ada sebetulnya karena kan kiper jangka untuk bermainnya jauh lebih panjang. Masih terus berusaha, kan mujizat tidak ada yang tahu. Siapa tahu dapat mujizat, bisa kembali lagi ke pentas sepak bola Indonesia," ucapnya penuh harap.
Sebagai penyemangat, Kurnia Meiga kerap mengingat masa-masa kejayaannya bersama Timnas Indonesia dan juga Arema.
Satu di antaranya adalah Piala AFF 2016.
"Masih...masih. Yang terakhir kan Piala AFF 2016. Dengan skuad dua pemain dari setiap klub itu kan karena kita habis di-banned 2015 kalau enggak salah. Kasuh dualisme itu di-banned-nya 2015," kata Kurnia Meiga.