Jakarta - Timnas Indonesia menjalani dua laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, 5 dan 8 September ini. China Taipei menjadi lawan pertama. Kemudian dilanjutkan duel kontra Lebanon.
Timnas Indonesia butuh kontender kuat untuk mengukur kesiapan ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Oktober mendatang.
Patrick Kluivert harus memastikan racikannya mampu bersaing dengan Arab Saudi dan Irak untuk memperebutkan satu tiket ke AS, Kanada, dan Meksiko, Juni tahun depan.
Lebanon merupakan rival tepat. Karena ditilik dari rangking FIFA mereka di peringkat 112 hanya terpaut tipis di atas Timnas Indonesia yang berada di urutan 118.
Punya Modal Bagus
Lebanon yang dilatih Miodrag Radulović sedang berjuang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027. Pelatih asal Montenegro itu telah mencatat rapor bagus di babak ini sebagai modal menghadapi Jay Idzes dkk.
The Cedars, julukan Lebanon, sedang memimpin Grup B. Dari tiga pertandingan Lebanon belum terkalahkan. Dua kali mereka menundukkan Brunei Darussalam 5-0 dan Oman 0-1. Satu partai lainnya main seri dengan Yaman 0-0 di kandang lawan.
Lebanon meraih hasil fantastis kala mempermalukan Qatar 0-1 pada laga persahabatan di Stadion Internasional Khalifa, pada 24 Agustus lalu. Padahal Qatar adalah juara Piala Asia 2024 silam.
"Patrick Kluivert harus bisa memanfaatkan pertandingan lawan Lebanon dengan maksimal. Dia harus menurunkan formasi terbaik Timnas Indonesia sebagai ujian sebelum ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026," kata Gusnul Yakin.
Harus Punya Pakem Jelas
Pengamat sepak bola senior asal Malang ini berharap Patrick Kluivert punya pakem permainan dalam simulasi melawan Lebanon nanti.
"Setelah melewati partai di putaran ketiga lalu, saya kira Patrick Kluivert sudah menemukan taktik terbaik. Dia harus memperbaiki kinerja lini depan yang masih lemah. Terutama bagaimana memadukan pemain baru, seperti Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra," ujarnya.