Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Ironis! Saat Malaysia di Tepi Jurang Diskualifikasi, Singapura Sukses Lolos ke Piala Asia 2027 Hanya dengan Dua Amunisi Naturalisasi

Ironis! Saat Malaysia di Tepi Jurang Diskualifikasi, Singapura Sukses Lolos ke Piala Asia 2027 Hanya dengan Dua Amunisi Naturalisasi

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-20 15:30:03
Dilihat:0 Pujian
Selebrasi Timnas Singapura seusai mengalahkan Hong Kong dan lolos ke Piala Asia 2027. (Dok. FA Singapura)

Jakarta - Kesuksesan Timnas Singapura merebut tiket ke putaran final Piala Asia 2027 tak hanya menghasilkan sejarah baru, tetapi juga dianggap sebagai sebuah tamparan telak bagi Timnas Malaysia yang kini berada di tepi jurang kegagalan karena skandal pemain naturalisasi.

Yang terbaru, kemenangan Timnas Singapura atas Hong Kong dengan skor 2-1 di Kai Tak Stadium, Kowloon, Selasa (18/11/2025) memastikan mereka berada di puncak Grup C dengan koleksi 11 poin dari lima laga.

The Lions dipastikan menjadi juara grup meski menyisakan satu laga. Mereka unggul tiga poin atas Hong Kong di urutan kedua. Selain keunggulan poin ini, The Lions juga dipastikan unggul secara head-to-head atas Hong Kong.

Ini menjadi sejarah baru bagi Timnas Singapura setelah mereka absen sekian lama di Piala Asia. Terakhir kali The Lions berpartisipasi di kejuaraan elite antarnegara Asia itu terjadi pada 1984 dan harus menanti selama 41 tahun untuk lolos kembali.

Selain catatan sejarah ini, yang menjadi ironi ialah keberhasilan Singapura yang hanya diperkuat dua pemain naturalisasi, yakni Song Ui-young dan Gyoga Nakamura, sedangkan tetangganya, Malaysia, tengah berada di bawah bayang-bayang diskualifikasi.

Meski Harimau Malaya kini berada di puncak Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027, dua kemenangan atas Nepal (2-0) dan Vietnam (4-0) terancam digugurkan karena menurunkan pemain naturalisasi yang tidak sah.

 


Jadi Tamparan Telak

Timnas Malaysia. (Bola.com/Dok.Facebook Timnas Malaysia).

Pengamat sepak bola Malaysia, Zulakbal Abdul Karim, menjelaskan kesuksesan Singapura semestinya bisa menjadi pelajaran berharga bagi Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang tengah berada di ujung tanduk.

Langkah FAM untuk mengambil jalan pintas dengan menaturalisasi tujuh pemain yang tidak sah justru menjadi serangan balik yang menghukum mereka sendiri. Padahal, jika belajar dari Singapura, pendekatan yang lebih sabar mulai membuahkan hasil yang manis.

“Singapura memiliki populasi kecil, tetapi mereka lolos ke Piala Asia berdasarkan prestasi. Mereka juga menggunakan pemain naturalisasi, tetapi mereka mengikuti peraturan FIFA. Kami ingin solusi cepat, mengambil jalan pintas, dan membuat kesalahan,” kata Zulakbal dikutip dari New Straits Times.

Program naturalisasi, menurut dia, sebetulnya juga tidak keliru jika dilakukan sesuai aturan. Dia pun mencontohkan kesuksesan Timnas Indonesia yang mendapatkan pemain-pemain keturunan yang sah.

“Naturalisasi bukanlah masalah jika dilakukan dengan benar; Indonesia juga melakukannya dan berhasil. Kami kalah 0-10 dari Uni Emirat Arab dalam kualifikasi Piala Dunia 2015, dan FAM memutuskan untuk mengambil langkah ini untuk mengejar ketertinggalan,” ujar dia.

 


Harus Segera Bangkit

Zulakbal berharap, FAM bisa mengambil pelajaran penting dari skandal pemalsuan dokumen pemain naturalisasi yang telah mencoreng nama bangsa dan negara. Kesalahan fatal ini diharapkan tak kembali terulang.

"Kami seharusnya mengambil rute yang lambat dan stabil. Namun, kami justru bergerak terlalu cepat dan membuat kesalahan fatal yang kini membawa malu bagi sepak bola Malaysia,” ujar Zulakbal Abdul Karim.

Kini, seluruh pemangku kebijakan olahraga di Negeri Jiran diharapkan bisa segera merumuskan langkah yang strategis untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Sepak Bola Malaysia mesti segera bangkit jika ingin berpartisipasi di Piala Asia edisi berikutnya.

“Kami kemungkinan akan menghadapi sanksi lebih lanjut akibat skandal ini, tetapi kami perlu mulai memikirkan cara bangkit kembali. Kami harus melihat ke depan dan memperbaiki sistem. Kami masih bisa lolos ke Piala Asia 2031 jika melakukan hal-hal dengan benar,” kata dia.

 

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}