Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Timnas Indonesia U-22 Tampil Menjanjikan, tetapi Satu Kekurangan Ini Bikin Belum Maksimal

Timnas Indonesia U-22 Tampil Menjanjikan, tetapi Satu Kekurangan Ini Bikin Belum Maksimal

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-20 16:30:03
Dilihat:0 Pujian
Selebrasi para pemain Timnas Indonesia U-22 usai mencetak gol ke gawang Mali U-22 pada laga ujicoba yang digelar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Selasa (18/11/2025) pukul 20.00 WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jakarta - Dua kali uji coba kontra Mali U-22 memberi gambaran sampai di mana level permainan Timnas Indonesia U-22 menyongsong SEA Games 2025 Thailand, 3-18 Desember mendatang.

Secara global banyak kemajuan ditunjukkan tim polesan Indra Sjafri tersebut. Mulai spirit, fisik, mental, hingga kordinasi antarlini yang makin kuat.

Spirit tak mau menyerah sudah dibuktikan Ivar Jenner dkk. saat ditundukkan Mali U-22 dengan skor 0-3. Begitu pula ketika Timnas Indonesia U-22 berhasil bermain seri 2-2.

Kekuatan fisik para pemain pun telah siap tampil spartan sepanjang laga. Begitu pula mental pemain Timnas Garuda yang tak keder menghadapi lawan yang memiliki kualitas berada di atas mereka.

 


Kurang Tenang

Pemain Timnas Indonesia U-22, Mauro Zijlstra melakukan selebrasi, setelah mencetak gol ke gawang Mali U-22 pada laga ujicoba di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Selasa (18/11/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Kordinasi antarlini dan saling bahu membahu juga baik. Meski terkadang masih sedikit menurun ketika Timnas Indonesia U-22 mendapat serangan balik cepat.

Semua kelebihan tersebut tentu masih ada kekurangan. Menurut Toni Ho faktor ketenangan yang harus ditekankan kepada para pemain.

"Timing kapan menguasai dan melepas bola masih belum sempurna. Ada faktor terburu-buru dan kurang pas melakukannya. Meski situasi ini jarang terjadi," katanya.

 


Kekurangan Akurasi Passing

Aksi Ivar Jenner saat membela Timnas Indonesia U-22 melawan Mali U-22 di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (18/11/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pelatih asal Makassar tersebut juga mengamati jarak antarpemain juga cukup berjauhan. Padahal pemain Timnas Indonesia punya kelemahan dalam akurasi dan power saat passing.

"Pemain kita lemah dalam hal passing. Terkadang powernya terlalu kuat, kadang juga lemah," jelasnya.

"Sehingga bola bisa dipotong lawan. Ini beberapa kali tampak saat menghadapi Mali U-22. Ini bisa diperbaiki dengan memperpendek jarak antarpemain. Beda dengan Mali U-22 yang sudah matang dalam soal passing," tambah Toni Ho.

 


Pergerakan Tanpa Bola Belum Stabil

Toni Ho juga menyoroti pergerakan pemain mencari ruang kosong ketika teman lainnya menguasai bola.

"Pergerakan pemain tanpa bola belum stabil. Seharusnya pemain kita bisa mencontoh pemain Mali U-22 selalu bergerak di ruang kosong. Sehingga memudahkan rekannya memberi bola," tuturnya.

Mantan arsitek Persebaya, PSM, dan Persipura tersebut yakin jika Timnas Indonesia U-22 bermain lebih tenang dalam semua proses permainan akan makin menakutkan.

"Kalau pemain tampil tenang dan terencana baik, saya kok optimistis Timnas Indonesia U-22 akan menyulitkan lawan di SEA Games nanti," ucapnya.

 

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}