Jakarta - Penyerang Timnas Indonesia Putri, Claudia Scheunemann, menyambut antusias SEA Games 2025. Pemain berusia 16 tahun itu siap memberikan segalanya di lapangan.
"Pastinya ke depannya dan juga di SEA Games kami akan kasih yang terbaik untuk Indonesia. Targetnya sih pasti emas. Iya, tapi harus fokus dulu. Target kita kasih taruh target yang tinggi," tegas Claudia.
Claudia juga mengonfirmasi bahwa dirinya bisa memperkuat Garuda Pertiwi di SEA Games nanti. Klub yang ia bela, FC Utrecht Vrouwen, telah memberikan izin meski ajang multievent dua tahunan itu bukan agenda FIFA.
"Sudah, sudah pasti. Iya, awalnya masih 50-50 tapi Timnas sudah ngobrol sama Utrecht dan akhirnya dilepas," katanya.
Progres Positif
Garuda Pertiwi baru saja menuntaskan dua partai uji coba dengan meraih kemenangan 2-1 atas Nepal dan kalah 0-5 dari Chinese Taipei. Claudia Scheunemann menilai timnya terus memperlihatkan progres positif.
"Mungkin kalau untuk hasil pertandingannya kita mulai cukup bagus ya. Terus kita kemasukan gol-gol, banyak gol itu sebenarnya enggak harus terjadi," ujar Claudia.
"Karena kita juga sama pemain naturalisasi yang lain kan mereka baru gabung ya. Chemistry-nya juga belum ada, ya itu pasti butuh waktu juga ya,"
"Ya, pastinya kita akan evaluasi sebagai tim sama coach Akira dan kita juga percaya sama dia," tutur penyerang kelahiran Tangerang itu.
Bicara Persaingan
Zahra Muzdalifah dkk. tergabung di Grup A SEA Games 2025 dan akan bersaing melawan tuan rumah Thailand, Singapura, serta Kamboja. Namun, negara terakhir dikonfirmasi mengundurkan diri.
"Persaingan sih yang sekarang dibawa (uji coba) ada sekitar 30-an pemain, kalau enggak salah. Claudia percaya sama coach Akira, dia pasti panggil pemain yang terbaik untuk Indonesia," ucap Claudia.
"Kalau lawan terberat di SEA Games kayaknya Thailand sih. Menurut Clau kita harus tetap fokus di dua pertandingan, harus tetap menang dan fokus 100 persen. Kamboja mau keluar itu bukan urusan kita," tegasnya.
SEA Games 2025 Thailand bakal digelar pada 3-18 Desember mendatang. Skuad Garuda Pertiwi dibebankan paling tidak bisa membawa pulang medali perunggu dari ajang multievent terbesar se-Asia Tenggara itu.