Bandung - Persib Bandung tengah memanfaatkan jeda FIFA Matchday dengan maksimal. Tim Maung Bandung terus meningkat level kebugaran pemain jelang menghadapi laga di BRI Super League 2025/2026.
Persib Bandung dijadwalkan akan menghadapi PSBS Biak pada pekan kesembilan BRI Super League. Duel kedua tim digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (17/10/2025).
Pelatih fisik Persib, Yaya Sunarya, menjelaskan bahwa timnya punya waktu sepuluh hari untuk mematangkan persiapan. Selama sepuluh hari itu, tim pelatih sudah menyiapkan program khusus untuk anak asuhnya.
"Terkait dengan kondisi fisik tentunya kita coba maintance lagi setelah ada libur kemarin pasca pertandingan lawan Bangkok United di sana. Jadi akan ada peningkatan kondisi fisik seperti yang barusan kita buat dengan metode khusus," ungkap Yaya.
Fokus Utama
Yaya menegaskan peningkatan fisik menjadi hal utama selama masa persiapan. Makanya, ia menyiapkan metode khusus, agar proses peningkatan fisik berjalan optimal.
"Di sana ada speed endurance, kita buat agility, fitnes dengan 8 menit, durasi 8 menit x 2 tentunya aerobic endurance juga kita dapat. Tapi kita akan melihat lagi seperti biasa karena ini adalah suatu hal yang continue dan konsisten," terangnya.
Tim pelatih juga, kata Yaya, akan terus memantau kondisi fisik pemain dengan menggunakan data dan pengamatan selama berada di lapangan. Namun, jika ada pemain yang mengalami penurunan, Yaya memastikan ia akan memberikan dorongan motivasi.
"Kita akan bandingkan dengan latihan khusus sebelumnya beberapa pemain yang mengalami misalnya peningkatan tentunya kita akan apresiasi. Tapi, pemain yang misalnya mengalami penurunan atau misalnya stuck di situ tapi melihat kondisinya kita cukup puas tentunya kita akan motivasi mereka," jelasnya.
"Apalagi pemain yang misalnya mengalami penurunan akan menjadi perhatian kita. Jadi mudah buat kita untuk mengevaluasi setelah misalnya ada latihan fisik seperti barusan," lanjutnya.
100 Persen
Kebugaran pemain diharapkan bisa berada di level maksimal sampai 100 persen. Sehingga, pemain terbiasa dengan tekanan yang sesungguhnya dalam pertandingan.
"Karena di latihan tekanannya hanya kita, tapi ketika di pertandingan tekanannya bukan hanya kita. Tekanannya ada hasil, kemudian bagaimana mereka menampilkan performa yang terbaik karena bukan hanya mereka keluarga mereka, buat pelatih tapi juga buat Bobotoh," ungkapnya.