
Jakarta Borneo FC kembali menunjukkan dominasinya di ajang BRI Super League 2025/2026. Tim berjuluk Pesut Etam itu sukses melanjutkan tren kemenangan beruntun mereka setelah menaklukkan Arema FC dengan skor 3-1 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (26/10/2025).
Kemenangan ini menjadi yang kedelapan secara beruntun bagi Borneo FC, sekaligus mengokohkan posisi mereka di puncak klasemen dengan 24 poin.
Tiga gol kemenangan Borneo FC masing-masing dicetak oleh Mariano Peralta, Douglas Coutinho, dan Juan Felipe Ruiz, sementara satu-satunya gol balasan Arema lahir lewat tendangan penalti Dalberto Luan di penghujung laga.
Fabio Lefundes: Senang Menang, Tapi Belum PuasMeski timnya kembali meraih hasil positif, pelatih Borneo FC Fabio Lefundes mengaku belum sepenuhnya puas dengan performa anak asuhnya. “Kalau melihat hasilnya tentu sangat bagus, luar biasa. Tapi dari segi permainan, kami masih banyak melakukan kesalahan,” ujar pelatih asal Brasil itu.
Menurut Lefundes, di babak pertama para pemainnya tampil terlalu santai, terutama setelah unggul cepat di menit ketiga. “Kami mencetak gol terlalu cepat dan lawan tidak menekan. Akibatnya, para pemain jadi terlalu rileks. Itu tidak bagus buat kami,” tambah mantan pelatih Persita Tangerang tersebut.
Pelatih berusia 51 tahun itu menilai timnya seharusnya tampil dengan semangat juang tinggi sejak menit pertama, namun hal itu tidak terlihat di lapangan.
Fabio Lefundes: Senang Menang, Tapi Belum Puas

Meski timnya kembali meraih hasil positif, pelatih Borneo FC Fabio Lefundes mengaku belum sepenuhnya puas dengan performa anak asuhnya. “Kalau melihat hasilnya tentu sangat bagus, luar biasa. Tapi dari segi permainan, kami masih banyak melakukan kesalahan,” ujar pelatih asal Brasil itu.
Menurut Lefundes, di babak pertama para pemainnya tampil terlalu santai, terutama setelah unggul cepat di menit ketiga. “Kami mencetak gol terlalu cepat dan lawan tidak menekan. Akibatnya, para pemain jadi terlalu rileks. Itu tidak bagus buat kami,” tambah mantan pelatih Persita Tangerang tersebut.
Pelatih berusia 51 tahun itu menilai timnya seharusnya tampil dengan semangat juang tinggi sejak menit pertama, namun hal itu tidak terlihat di lapangan.
Tak Maksimalkan Keunggulan Jumlah Pemain
Sang pelatih juga menyoroti kegagalan timnya memanfaatkan situasi ketika Arema FC harus bermain dengan sembilan pemain di babak kedua. Arema kehilangan Julian Guevara dan Bayu Setiawan yang sama-sama diganjar kartu merah.
“Seharusnya kondisi itu menguntungkan kami. Tapi justru momen ini tidak bisa dimanfaatkan dengan baik,” keluh Lefundes.
Alih-alih menambah dominasi, Borneo malah sempat kewalahan menghadapi tekanan dari Arema, hingga gawang Nadeo Argawinata kebobolan menjelang akhir pertandingan.
“Walau permainan kami tidak maksimal, yang terpenting kami tetap bisa membawa pulang tiga poin,” tutupnya.
Puji Performa Arema
Menariknya, setelah laga usai Lefundes tidak segan memberikan pujian untuk Arema FC. Menurutnya, tim berjuluk Singo Edan itu memiliki pemain dengan kemampuan individu yang mumpuni, yang mampu memanfaatkan celah di lini belakang Borneo saat terjadi pergantian pemain.
“Ketika kami mengganti pemain belakang di babak kedua dan masih beradaptasi, Arema bisa mengambil kesempatan itu. Mereka punya pemain dengan skill individu yang bagus,” jelas Lefundes.
Pernyataan sang pelatih memang tak berlebihan. Arema FC sempat memberikan perlawanan sengit meski kalah jumlah pemain. Namun secara organisasi permainan, mereka masih belum cukup konsisten untuk menahan gempuran Pesut Etam.
Dengan kemenangan ini, Borneo FC semakin mantap di jalur juara, sementara Arema harus segera berbenah agar tak kembali kehilangan poin di kandang sendiri.
