Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Pernah Juara Piala Dunia 2011, Satoru Mochizuki Tetap Ingin Melatih Timnas Indonesia Putri setelah Gagal Lolos ke Piala Asia 2026

Pernah Juara Piala Dunia 2011, Satoru Mochizuki Tetap Ingin Melatih Timnas Indonesia Putri setelah Gagal Lolos ke Piala Asia 2026

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-06 14:30:03
Dilihat:6 Pujian
Starting XI Timnas Putri Indonesia melawan Pakistan di di matchday 2 Grup D Kualifikasi Piala Asia Putri 2026 di Sport Centre Kelapa Dua Tangerang Stadium, Rabu (02/07/2025) malam WIB. (M. Iqbal Ichsan)

Tangerang - Satoru Mochizuki masih tetap ingin melatih Timnas Indonesia Putri setelah gagal lolos ke Piala Asia Putri 2026. Kontrak arsitek tim asal Jepang itu masih tersisa hingga Desember 2025.

Mochizuki gagal membawa Timnas Indonesia Putri berbicara banyak dalam Grup D kualifikasi Piala Asia Putri 2026. Padahal, Garuda Pertiwi berstatus tuan rumah.

Dari tiga pertandingan, Timnas Indonesia Putri hanya bisa mendulang tiga poin dengan perincian menang 1-0 atas Timnas Kirgistan Putri, kalah 0-2 dari Timnas Pakistan Putri, dan keok 1-2 dari Timnas Chinese Taipei Putri.

"Saya sudah bergabung sejak tahun lalu dan masih ada kontra sampai akhir tahun," ujar Mochizuki dalam konferensi pers setelah Timnas Indonesia Putri kontra Chinese Taipei Putri di Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu (5-7-2025).


Berkaca dari Jepang

Pelatih Timnas Indonesia Putri, Satoru Mochizuki, saat pertandingan melawan Pakistan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 yang berlangsung di Indomilk Arena, Tangerang, Rabu (2/7/2025) malam WIB. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Timnas Indonesia Putri terpaksa menerima kenyataan pahit mengakhiri Grup D kualifikasi Piala Asia Putri 2026 di peringkat ketiga, terpaut tiga poin dari Chinese Taipei di puncak.

Mochizuki telah memimpin Timnas Indonesia Putri sejak Februari 2024. Sebenarnya, targetnya ialah mengantar Garuda Pertiwi ke Piala Asia Putri 2026 dan Piala Dunia Putri 2027.

"Ketika saya memegang tim, rencananya tim ini terus berkembang sampai sepuluh tahun ke depan. Mungkin banyak pelatih juga sama, ketika mereka diminta pegang tim akan memberikan seluruh waktu dan tenaganya untuk tim agar benar-benar bisa berkemban," jelas Mochizuki.

"Saya bersama Timnas Jepang Putri, menang bisa juara dunia, saya lihat Jepang bisa mencapai prestasi itu dengan perjuangan panjang, 10-20 tahun bahkan 30 tahun waktunya. Jadi, saya ingin mengambil hal-hal positif di Jepang untuk diterapkan di Indonesia sehingga bisa membangkitkan sepak bola Indonesia dan terus maju sepak bola putri," tutur nakhoda yang karib dipanggil Mochi itu.


Keinginan Membangun Timnas Indonesia Putri

Pelatih Timnas Indonesia Putri, Satoru Mochizuki, pada laga kontra Kirgistan di Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (29/6/2025).(Muhammad Iqbal Ichsan/Bola.com)

Mochizuki bukan pelatih sembarangan di level sepak bola Asia, terutama di nomor putri. Pria berusia 61 tahun itu pernah mengarsiteki Timnas Jepang U-17, Urawa Reds junior, Vissel Kobe, hingga asisten pelatih Jepang Putri.

Mochizuki menjadi bagian dari tim kepelatihan Jepang Putri ketika menjuarai Piala Dunia Putri 2011.

"Secara pribadi, saya ingin membangun dasar-dasar yang baik sehingga pemain bisa terus berkembang dan lebih baik ke depannya. Jadi, memang kalau kita membangun suatu tim itu membutuhkan waktu yang lama, dan kita bangun sedikit demi sedikit sehingga bisa kukuh ke depannya," ujar Mochizuki.

"Saya pikir kalau dikasih kesempatan ingin terus menjadi bagian dan membangun Timnas sedikit demi sedikit," imbuhnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}