
Bandung - Arema FC tak bisa mempertahankan gelar juara Piala Presiden. Itu setelah mereka dihajar Oxford United pada partai terakhir Grup A empat gol tanpa balas di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Kamis (10/7/2025) malam WIB.
Empat gol Oxford diciptakan Przemyslaw Placheta pada menit ke-12, Ole Romeny menit ke-15, Leo Snowden menit ke-45+4, dan Gatlin O'Donkor menit ke-70.
Pada laga ini, Arema benar-benar dibuat tak berkembang karena Oxford menguasai penuh permainan. Bahkan, tidak ada peluang emas yang dibuat Tim Singo Edan, julukan Arema.
Dari sini terlihat jika level permainan Oxford memang lebih baik. Ditambah kondisi stamina yang lebih maksimal. Arema hanya punya waktu sehari merasakan jeda pertandingan, sedangkan Oxford United punya jeda tiga hari. Wajar jika kondisi fisik sang lawan lebih fit.
“Lawan punya waktu istirahat lebih banyak. Sehingga Arema lebih capek. Lawan juga punya taktik yang luar biasa. Mereka sudah tahu harus bermain seperti apa,” jelas pelatih Arema, Marcos Santos.
Terganggu Faktor Non Teknis

Namun, pelatih asal Brasil tersebut melihat jika faktor non teknis seperti mati lampu Stadion Si Jalak Harupat juga memengaruhi timnya.
“Pada awal pertandingan, Arema luar bisa. Pressing ketat bisa dilakukan. Tapi, setelah lampu mati, Arema kurang fokus dan kebobolan dua gol cepat,” keluhnya.
Perlu diketahui, lampu di stadion sempat mati ketika pertandingan baru berjalan 4 menit. Sehingga pertandingan mundur kurang lebih 20 menit.
Setelah pertandingan terhenti, sepertinya pemain Arema tidak panas lagi. Mereka justru kehilangan konsentrasi. Dari statistik pertandingan, Arema FC hanya bisa menguasai 38 persen ball possesion. Selain itu, tidak ada shoot on goal yang dibuat. Artinya, Singo Edan kalah segalanya di laga ini.
Jadi Juru Kunci Grup A
Kekalahan ini membuat Arema jadi juru kunci Grup A. Sehingga mereka tak bisa melanjutkan ke fase berikutnya. Tim Singo Edan gagal ke final maupun ke perebutan tempat ketiga, karena dalam dua pertandingan hanya memiliki satu poin.
Padahal, Arema selama ini dikenal sebagai raja Piala Presiden. Dari enam kali penyelenggaraan, mereka sukses empat kali menjadi juara. Namun kali ini, mental juara Arema FC pada turnamen pramusim tidak terlihat lagi.
Dalam laga ini, Arema cenderung bermain lebih keras karena kesulitan memutus serangan Oxford United. Pada menit ke-17, striker Timnas Indonesia yang membela Oxford, Ole Romeny tak bisa melanjutkan pertandingan.
Ole Romeny Cedera

Striker Timnas Indonesia tersebut mengalami cedera usai diinjak winger Arema, Paulinho Moccelin. Namun, kehilangan Ole tidak mengurangi ketajaman Oxford.
Setelah Ole keluar dan digantikan Louie Sibley, Oxford tetap mendominasi permainan. Sementara itu, Arema seperti kebingungan harus membangun serangkan dari mana saat menguasai bola.
Sehingga serangan yang dibangun dengan mudah diputus ketika baru masuk area pertahanan Oxford United. Hasil ini jadi koreksi tersendiri bagi tim kepelatihan Tim Singo Edan.
Mereka tak sanggup menampilkan performa yang apik. Padahal, dari sisi persiapan Arema termasuk yang paling lama. Mereka fokus berlatih dua pekan sebelum turnamen ini digelar.