Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Piala Presiden 2025: Ketika Sepak Bola, Ekonomi Rakyat, dan Mimpi Bertemu

Piala Presiden 2025: Ketika Sepak Bola, Ekonomi Rakyat, dan Mimpi Bertemu

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-13 08:30:03
Dilihat:4 Pujian
Penonton menyaksikan pertandingan Oxford United melawan Liga Indonesia All-Stars pada Piala Presiden 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/7/2025). (Bola.com/Muhammad Adiyaksa)

Jakarta - Piala Presiden 2025 akan berakhir dalam hitungan jam ke depan. Meski tidak berlangsung lama, turnamen pramusim itu meninggalkan kesan bagi banyak pihak.

Diikuti oleh enam klub yang terdiri dari Persib Bandung, Dewa United, Arema FC, Liga Indonesia All-Star, Oxford United, dan Port FC, Piala Presiden 2025 digelar di Jakarta dan Bandung pada 6-13 Juli 2025.

Dua tim telah gugur di penyisihan grup. Keduanya adalah Persib dan Arema FC. Dua kesebelasan lainnya, Liga Indonesia All-Star dan Dewa United, sedang memperebutkan tempat ketiga Piala Presiden 2025.

Sementara dua klub sisanya, Oxford United dari Inggris dan Port FC dari Thailand, akan bersaing untuk membawa pulang trofi turnamen paling bergengsi di Tanah Air tersebut.

"Turnamen ini diisi oleh pertandingan yang berkualitas. Adanya dua slot klub asing yang ikut memberikan gambaran kualitasnya dan juga sejauh mana kita bisa bandingkan satu-satu," ujar Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2025, Arya Sinulingga, kepada Bola.com di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung, pada Sabtu (12/7/2025).

"Pemain-pemain lokal kita seperti Liga Indonesia All-Star itu bisa bertanding dengan pemain-pemain asing juga. Jadi, mereka mendapatkan pengalaman berharga itu dari segi pertandingan. Pemain juga mendapatkan seperti itu," jelasnya.

 


Hiburan SSB

Piala Presiden 2025 juga menjadi hiburan bagi siswa-siswi SSB yang sedang libur sekolah. Anak-anak masa depak sepak bola Indonesia itu dapat merasakan atmosfir keseruannya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, dan SJH.

"Kami juga sangat-sangat peduli dengan yang namanya pemilihan usia muda. Sehingga baik SUGBK maupun yang SJH ini, anak-anak SSB kami berikan kesempatan untuk bisa ikut menonton," ucap Arya.

"Selama ini, mereka hanya bisa menonton lewat televisi. Sekarang mereka masuk ke stadion. Banyak orang tua cerita kalau mereka tidak pernah melihat stadion, apalagi nonton di stadion. Hanya bisa melihat pemain hanya lewat televisi."

"Nah, ini mereka dapat ke stadion, masuk stadion, habis itu juga melihat idola mereka. Ini kami harapkan ada rasa pengalaman melihat langsung."

"Sehingga anak-anak SSB kita ini mempunyai cita-cita lebih besar dengan sepak bola dan itu membuat mereka makin mencintai sepak bola dan itu yang kami harapkan sehingga kita akan mempunyai stok-stok pemain yang bagus-bagus ke depannya," imbuh Arya.

 


Roda Ekonomi Berputar

Para pelaku UMKM di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung turut mendapatkan manfaat dari digelarnya Piala Presiden 2025. (Bola.com/Muhammad Faqih)

Piala Presiden 2025 juga membuat roda ekonomi makin berputar, terutama untuk UMKM di wilayah sekitar. Arya menjelaskan bahwa pelaku usaha kecil turut mendapatkan rezeki.

"Di sisi lain, UMKM juga baik di Jakarta maupun di Bandung, ada sekitar 110 UMKM di Bandung, di Jakarta 100. penjualan mereka rata-rata tiap harinya bisa mencapai Rp2-5 juta setiap UMKM," terang Arya.

"Jadi bagi UMKM ini bagus banget perkembangannya. Mereka bilang, kalau setiap ada pertandingan UMKM diberikan kesempatan seperti ini, mereka sangat beruntung. Jadi mereka melihat bahwa pelakus ini memberikan ruang bagi UMKM bisa berjualan di sebuah area-area pertandingan sepak bola."

"Jadi sepak bola bukan hanya suatu tontonan, tapi ternyata bisa meningkatkan pendapatan mereka secara ekonomi untuk UMKM kita," kata Arya.

 


Animo Penonton

Sosok Ole Romeny menjadi sorotan saat pertandingan panas antara Oxford United vs Liga Indonesia All Star dalam ajang Piala Presiden 2025. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Arya juga puas dengan kehadiran penonton di Piala Presiden 2025. Upacara pembukaan yang mempertemukan Oxford United kontra Liga Indonesia All-Star di SUGBK pada 6 Juli 2025 menyedot 41.026 orang.

Sementara, ketika Persib bermain di SJH melawan Port FC pada 6 Juli 2025 dan Dewa United pada dua hari berselang, total pendukungnya mencapai 39.363 fans.

"Dari segi penonton juga, kita tahu kemarin di Jakarta kondisi hujan lebat, bahkan banjir di beberapa lokasi dekat SUGBK itu tidak menghalangi penonton datang sampai mencapai 40 ribu orang," ungkap Arya.

"Bayangkan kalau misalnya tidak mungkin bisa lebih besar lagi. Di Bandung juga rata-rata tiga pertandingan, dua pertandingan full. Orang mengatakan bahwa ini mungkin Persib, oke, tapi pertandingan kemarin juga bisa mencapai 9 ribu lebih, artinya 50 persen."

"Kemudian dari sisi perwasitan juga bagus ya. Kami memakai wasit asing dan juga lokal, bisa membuat adil. Mudah-mudahan ini menjadi pramusim bagi klub-klub kita supaya mereka semakin baik dalam menuju musim depan," ujar Arya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}