
Malang - Tren positif Arema FC di awal musim BRI Super League 2025/2026 harus terhenti. Bermain di hadapan pendukung sendiri di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (13/9), Singo Edan justru menelan kekalahan perdana setelah ditaklukkan Dewa United dengan skor 1-2.
Dewa United tampil mengejutkan dengan unggul dua gol lebih dulu melalui Alex Martins dan Taisei Marukawa. Arema hanya mampu memperkecil kedudukan di masa tambahan lewat sontekan Dalberto Luan.
Kekalahan ini berpotensi membuat Arema keluar dari persaingan tiga besar jika tim pesaing di bawahnya meraih kemenangan. Sebaliknya, bagi Dewa United, tambahan tiga poin terasa sangat berharga. Dari posisi juru kunci, mereka kini merangkak ke papan tengah dengan koleksi enam poin.
Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, tak bisa menyembunyikan kepuasannya. Menurutnya, tim bermain dengan kualitas terbaik sejak ia menukangi Banten Warriors.
“Di laga ini, kami mendapatkan babak pertama terbaik selama melatih Dewa United. Pemain menunjukkan kualitas yang sebenarnya. Harusnya kami bisa mencetak lebih banyak gol,” ujar pelatih asal Belanda tersebut.
Dewa Dominan

Memang, sepanjang laga Dewa United terlihat begitu dominan. Mereka menguasai penguasaan bola, tampil rapi dalam skema permainan, dan membuat Arema kesulitan mengembangkan serangan. Bahkan ketika Arema mencoba mengubah formasi di babak kedua, dominasi Dewa United tetap terjaga.
“Kami melihat Arema mencoba dengan dua sistem berbeda, tapi tetap tidak punya kontrol permainan,” tegas eks pelatih Galatasaray itu.
Meski demikian, Riekerink tetap memberi catatan. Menurutnya, satu-satunya masalah yang cukup merepotkan adalah pergerakan winger asing Arema, Paulinho Moccelin.
“Nomor 9 mereka (Paulinho) sering bebas dan bisa melakukan akselerasi. Itu sempat jadi tantangan, tapi selain itu tidak ada masalah besar,” tambahnya.
Bangkit dari Fase Sulit
Kemenangan atas Arema menjadi momen penting bagi Dewa United untuk kembali ke jalur yang benar setelah start musim yang mengecewakan. Riekerink menyebut situasi ini mirip dengan dua musim sebelumnya.
“Seperti saya sampaikan, dua musim terakhir kami juga kesulitan di awal. Musim pertama saya hanya meraih 11 poin dari delapan laga, musim lalu malah delapan poin dari jumlah laga yang sama. Tapi kami selalu bisa bangkit setelah evaluasi dan kerja keras. Kemenangan kali ini sangat penting,” jelasnya.
Hasil positif ini menjadi sinyal bahwa Dewa United siap kembali bersaing di papan atas. Musim lalu, mereka finis sebagai runner-up Liga 1, dan kini kemenangan perdana di kandang Arema bisa menjadi titik balik kebangkitan mereka.