
Gianyar - Caretaker Persis Solo, Tithan Wulung Suryata, merasa bersyukur dengan hasil imbang yang didapatkan anak asuhnya ketika menghadapi Bali United pada laga pekan ke-13 BRI Super League 2025/2026.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (23/11/2025) malam WIB itu, Persis Solo sukses mencuri satu poin setelah memaksakan laga berakhir tanpa gol.
Tithan mengakui anak asuhnya telah bekerja keras untuk bisa mengimbangi tekanan dari tuan rumah yang punya ambisi besar. Menurutny, hasil imbang ini terasa sangat penting untuk Laskar Sambernyawa.
“Hasil imbang dari laga ini menjadi poin yang penting bagi kami. Tidak mudah menghadapi Bali United di kandangnya. Apalagi, mereka tidak mendapatkan poin penuh pada dua laga sebelumnya,” kata Tithan dalam konferensi pers, Minggu (23/11/2025).
“Yang pasti, kami bersyukur dengan hasil ini. Kami juga sempat mengubah game plan kami agar bisa mengatasi tekanan dari Bali United. Meski hanya mendapatkan satu poin, ini tetap berharga bagi kami,” imbuhnya.
Tanpa Dua Amunisi

Juru taktik berusia 36 tahun itu menjelaskan Persis Solo memang harus memeras otak lebih keras karena berjuang tanpa dua amunisi impornya, Fuad Sule dan Gervane Kastaneer, yang mengalami cedera.
Menurut dia, ketidakhadiran dua pemain asing ini sangat berpengaruh signifikan. Pasalnya, tanpa Fuad dan Kastaneer, opsi Persis Solo untuk menentukan strategi menjadi terbatas.
“Mungkin, absennya dua pemain ini lebih berpengaruh kepada kedalaman skuad kami. Sebab, ketika Kastaneer dan Fuad berada dalam tim, opsi kami dalam permainan itu lebih banyak,” ujar Tithan.
“Hal ini bisa sangat mempengaruhi opsi kami dalam menentukan taktik permainan. Menurut saya, absennya dua pemain ini memang memiliki pengaruh yang signifikan bagi kami,” ia menambahkan.
Muhammad Riyandi

Salah satu pemain yang tampil cemerlang di balik hasil imbang ini ialah Muhammad Riyandi. Setelah sekian lama, Persis akhirnya bisa mengukir clean sheet pertamanya di BRI Super League 2025/2026.
Mereka juga sempat berstatus sebagai tim dengan jumlah kebobolan tertinggi. Keputusan mencadangkan Riyandi pada laga sebelumnya dinilai sebagai langkah yang tepat untuk menyegarkan psikis kiper Timnas Indonesia itu.
“Hari ini, kami banyak melakukan penyelamatan dari Riyandi. Pada beberapa pertandingan dia banyak kebobolan, itulah mengapa kami sempat mengistirahatkan Riyandi pada laga sebelumnya,” ujarnya.
“Ini supaya secara psikologis dia bisa kembali bermain optimal. Dan terbukti pada laga ini, dia telah membuktikan bahwa dia layak untuk dipertahankan,” lanjut pelatih asal Sragen, Jawa Tengah tersebut.
