
Jakarta - Niat suporter Timnas Indonesia untuk mendukung Merah Putih saat menghadapi Arab Saudi pada pertandingan Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jeddah, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB ternoda. Ribuan fans Garuda kesulitan memasuki stadion dan menimbulkan gemericik kekacauan.
Timnas Indonesia takluk 2-3 dari Arab Saudi. Sempat memimpin 1-0 berkat gol penalti Kevin Diks, tuan rumah membalikkan keadaan menjadi 2-1 setelah mereka mencetak dua gol cepat.
Pada babak kedua, Arab Saudi menjauh 3-1 setelah bola tepisan Maarten Paes dicocor oleh pemain lawan yang berdiri bebas di sisi kanan pertahanan Timnas Indonesia. Skuad Garuda lalu mencetak gol lagi menit 88', kembali lewat penalti Diks, yang sayangnya menjadi gol terakhir pada duel tersebut.
Jurnalis Hery Kurniawan, yang bertugas meliput perjuangan Timnas Indonesia di Arab Saudi berbincang dengan Body Pernandes (Garuda Buana) dan Dani Mirza (Garuda Qatar). Keduanya menceritakan detik-detik saat kekacauan tersebut terjadi.
Nikmati liputan eksklusif jurnalis Bola.com langsung dari Jeddah, Arab Saudi. Kami jadi saksi hidup perjuangan Timnas Indonesia di fase Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Klik tautan ini!
Suporter Timnas Indonesia Sudah Ikuti Arahan

Dalam wawancara bersama Body Pernandes menceritakan dari awal bagaimana kekacauan itu terjadi. Menurut penuturannya, seluruh elemen suporter Timnas Indonesia sebetulnya sudah mengikuti arahan dan peraturan.
"Kita flashback sebelum gate dibuka ya. Itu sudah banyak suporter yang datang dari jam 3 sore," kata Body.
Body menjelaskan, pihaknya baru mengetahui kalau gate (pintu masuk ke area stadion) baru dibuka pukul 5 sore waktu setempat atau sekitar 3 jam sebelum kick-off. Ia dan rekan-rekannya mengikuti arahan, tetapi ada sedikit kendala karena belum mencapai gate saja sudah dioper ke sana-sini.
"Belum masuk gate sudah dioper harus ke sana, ke sini, karena memang belum boleh masuk gate, bahkan masuk parkiran saja belum boleh. Kita diarahkan, disuruh putar, segala macam."
"Lalu jam 5 sore sebagian ada yang masuk, gate juga sudah dibuka, kita mulai corteo (berjalan sambil bernyanyi memasuki stadion). Dari Garuda Saudi juga dari awal kita sepakati corteo mulai jam 5. Semua dari Garuda mana saja semua aman."
Buka tutup gate dari panpel membuat suporter yang hendak memasuki stadion terkesan bergelombang. "Semuanya normal. Setiap ada gate yang dibuka, sebagian masuk, tiga kali buka tutup, bergelombang, ada yang berjalan, ada yang berlari memang, maksudnya berlari karena senang (semangat)."
Membludak Setelah Mulai Gelap

Seperti sudah diutarakan di atas, laga yang baru dimulai pukul 8.15 malam waktu setempat membuat ada penumpukkan di area luar stadion karena tidak semua suporter ingin segera masuk.
Ternyata, masih ada rombongan suporter yang baru datang. "Saat mulai gelap, datang lagi rombongan, yang dari Madinah, Mekkah, yang umroh juga datang."
"Sebelumnya kan normal, tiga gelombang, (gate) ditutup, normal. Pas ditutup, itu yang dari parkiran, dari gate sana sini, rombongan besar naik bus datang, lebih dari lima (bus)."
"Dari situ berubah (cara masuknya). 'Satu-satu', begitu (diarahkannya). Jadi, panik mereka, kok berubah. Awalnya masuk berbarengan, lari berbarengan, enggak apa-apa. Akhirnya, dua kali gelombang itu jebol ibaratnya. Sekali jebol 50-an, mungkin 25 orang."
Mau Masuk Tribune Ditutup Juga

Akibat dari perubahan tersebut, terjadilah penumpukan di sekitar gate atau pintu masuk stadion. Suporter yang ingin masuk tertahan sampai pukul 7 malam atau satu jam sebelum kick-off.
Body sendiri baru bisa masuk gate sekitar pukul 7.15 malam. Namun menariknya, setelah berhasil masuk gate, ia tidak bisa langsung masuk ke tribune karena ada penutupan lagi.
"Ternyata, mau masuk tribune ditutup. Kita dapat laporan, kan pintu ke tribune ada bawah, tengah, atas, nah yang di tengah ditutup, disuruh ke atas semua."
Beberapa suporter menolak untuk naik ke tribune atas karena memang tiket yang dibeli adalah tribune di bawah atau tengah. Itu artinya, kekacauan juga terjadi di sektor seating atau ticketing, sebab harga tiket tiap tribune itu berbeda.
Evaluasi
Di sisi lain, Body menjelaskan bahwa panitia pelaksana pertandingan yang berjaga kewalahan dalam mengantisipasi dan mengawal arus masuk-keluar suporter Timnas Indonesia yang ternyata membludak.
"Banyak suporter kita yang beli tiket jatah Saudi (tuan rumah) karena kan alokasi tiket untuk suporter away hanya 4000," jelas Body Pernandes.
"Sementara semalam total yang tercatat itu ada 40ribu lebih penonton ya. Kalau kita lihat, kita bandingkan, suporter Saudi dengan Indonesia itu tidak jauh berbeda. Alokasi tiket hanya 4000, kenyataannya di lapangan, hampir 60-40 lah," sambung Dani Mirza dari Garuda Qatar.
"Jadi saya pikir, mungkin pihak panitia pelaksana pun tidak menyangka suporter Indonesia akan sebanyak ini, makanya mungkin mereka tidak menyiapkan personel yang cukup sehingga crowd management-nya tidak berjalan dengan baik."
"Seperti bukan pertandingan away, karena jumlah pendukung yang sebegitu banyaknya. Cuma yang perlu disayangkan, manajemen crowd-nya. Sementara 2034 kan Piala Dunia di sini, semoga ini menjadi bahan analisis ke depannya, dan semoga ada improvement saat melawan Irak nanti."